Instagram

Kamis, 01 Agustus 2013

Pengertian, Rumus, dan Contoh Simple Present Tense


Pengertian Simple Present Tense Simple present tense adalah suatu bentuk kata kerja yang paling sering digunakan dalam bahasa inggris dimana digunakan untuk mengungkapkan kejadian factual dan habitual, general maupun tidak general, instruksi, maupun rencana atau jadwal. Rumus Simple Present Tense Adapun rumus simple present tense untuk kalimat positif, negatif, dan interogatif berikut contoh dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. Jenis Kalimat Rumus Contoh Simple Present Tense positif (+) S +/- aux. verb(do/does) + V-1 I finish my homework. My mother cooks a pie. S + be(am/is/are) He’s a magician. The children are naughty. negatif (-) S + aux. verb(do/does) + not + bare infinitive I don’t finish my homework. My mother doesn’t cook a pie. S + be(am/is/are) + not He isn’t a magician. The children aren’t naughty. interogatif (?) aux. verb(do/does) + S + bare infinitive Do I finish my homework? Does my mother cook a pie? be(am/is/are) + S Is he a magician? Are the children naughty? Catatan: • Pada kalimat positif, normalnya auxiliary verb tidak digunakan. Aux. verb hanya digunakan jika perlu untuk memberi penekanan pada keharusan melakukan aksi kata kerja. • Verb-1 pada subject berupa kata ganti orang ketiga tunggal (she, he, it) maupun noun, ditambahkan s atau es. • Bare infinitive merupakan V-1 dalam bentuk sederhana (tanpa tambahan s atau es walaupun untuk subjek orang ketiga tunggal). Contoh Simple Present Tense Beberapa contoh simple present tense dengan fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut. Fungsi Contoh Simple Present Tense Simple present tense digunakan pada habitual action (aksi yang terjadi berulang kali) dengan menggunakan adverb of frequency atau adverb of number. He always consumes low GI rice. (Dia selalu mengonsumsi beras rendah GI.) She sends much money to her parents in the village every month. (Dia mengirimkan banyak uang kepada orangtuanya di desa setiap bulan.) Simple present tense digunakan untuk memberikan instruksi atau serial aksi. You add a glass of coconut milk into a pan and then boil it. (Kamu tambah segelas santan ke dalam panci lalu rebus.) You go straight ahead then turn left. (Kamu jalan lurus ke depan lalu belok kiri.) Factual (kebenaran umum/fakta yang tak terbantahkan) The sun rises from the east and sets in the west. (Matahari terbit dari ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat.) Water boils at 100 degrees Celcius. (Air mendidih pada suhu 100 derajat celcius.) Simple present tense digunakan pada aksi general (terjadi kapan saja: past (di masa lalu), present (saat ini), dan future (masa depan)) kecuali verb be yang bisa untuk aksi tidak general. [general:terjadi kapan saja] She is so beautiful. (Dia sangat cantik.) [tidak general: terjadi sekarang] He’s angry. (Dia marah.) Simple present tense digunakan untuk membicarakan rencana atau jadwal di masa depan namun memiliki jangka waktu dekat dengan sekarang. Umumnya membicarakan tentang transportasi atau event. Verb yang biasa digunakan antara lain: arrive, come, & leave. The ship leaves the harbour this night at 7 o’clock. (Kapal meninggalkan pelabuhan malam ini jam 7.) He arrives from Osaka at 1 pm. (Dia tiba dari Osaka jam 1 siang.) The ceremony starts at nine. (Upacara dimulai jam sembilan.) Simple present tense digunakan pada if conditional tipe 1. If you meet the naughty boy, your parents will be angry. (Jika kamu bertemu dengan anak nakal itu, orangtuamu akan marah.) I will go swimming if I have free time. (Saya akan pergi berenang jika ada waktu.)

PIDATO PENGARUH INTERNET


Assalamualaikum wr wb, Yang terhormat kepala sekolah dan para wakilnya Bapak/ibu beserta rekan-rekan yang saya hormati Dan tak lupa kepada teman-teman yang saya sayangi Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini. Kedua kalinya Sholawat serta salam tak lupa kita panjatan kepada junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW. Sebelum saya memulai berpidato saya ingin menyampaikan batasan masalah yang akan saya sampaikan di dalam pidato hari ini, yakni : pengaruh internet terhadap remaja. Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang bertekhnologi, mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet dapat diakses dengan mudahnya melalui HP dimanapun kita berada, atau jika tidak, disetiap sudut kota pasti terdapat sebuah Warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “Warnet”, Dunia Informasi Tanpa Batas, begitulah orang-orang menyebutnya, saya sendiri tidak begitu yakin tapi apa boleh dikata memang begitu keadaannya, dengan adanya Internet, Akses atau jalan terhadap penyampaian Informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata. Banyak Ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, lalu apa hubungannya dengan Siswa? Tentu saja sangat erat hubungannya dengan siswa karena siswa tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalah gunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk Kriminalitas atau Asusila, siswa yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh? Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah. Namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir siswa-siswa yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap siswa untuk mencari atau mendapatkan informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran yang ia terima disekolah, hal tersebut memungkinkan siswa menjadi lebih kreatif dan lebih aktif dalam mencari sumber informasi dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan siswa-siswa yang hanya duduk diam didepan meja dan mendengarkan gurunya berbicara. Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap siswa untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, Demikian pidato dari saya, apabila ada kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja saya mohon maaf. Sekian dan terimakasih. Wassalamu’alaikum wr. wb.

PUISI


STRUKTUR FISIK PUISI 1. Struktur Fisik Puisi Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi dari luar. Puisi disusun dari kata dengan bahasa yang indah dan bermakna yang dituliskan dalam bentuk bait-bait. Orang dapat membedakan mana puisi dan mana bukan puisi berdasarkan bentuk lahir atau fisik yang terlihat. Berikut ini akan dibahas struktur fisik puisi yang meliputi : diksi, imajinasi, kata konkret, majas, verifikasi, majas dan tipografi. a. Diksi (Pilihan Kata) Dalam menciptakan sebuah puisi penyair mempunyai tujuan yang hendak disampaikan kepada pembaca melalui puisinya. Penyair ingin mencurahkan perasaan dan isi pikirannya dengan setepat-tepatnya seperti yang dialami hatinya. Selain itu juga ia ingin mengekspresikannya dengan ekspresi yang dapat menjelmakan pengalaman jiwanya. Untuk itulah harus dipilih kata-kata yang setepat-tepatnya. Penyair juga ingin mempertimbangkan perbedaan arti yang sekecil-kecilnya dengan cermat. Penyair harus cermat memilih kata-kata karena kata-kata yang ditulis harus dipertimbangkan maknanya, kompisisi bunyi, dalam rima dan irama serta kedudukan kata itu di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam keseluruhan puisi itu. Selain itu penyair juga mempertimbangkan urutan katanya dan kekuatan daya magis kata-kata diberi makna baru dan yang tidak bermakna diberi makna menurut kehendak penyair. Karena begitu pentingnya kata-kata dalam puisi, maka bunyi kata juga dipertimbangkan secara cermat dalam pemilihannya. Kalau dipandang sepintas lalu kata-kata yang dipergunakan dalam puisi pada umumnya sama saja dengan kata-kata yang dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara kalamiah kata-kata yang dipergunakan dalam puisi dan dalam kehidupan sehari-hari mewakili makna yang sama. Bahkan bunyi ucapanpun tidak ada bedanya. Namun tidak demikian adanya penyair menggunakan bahasa yang berbeda bahasa sehari-hari. Hal ini disebabkan bahasa sehari-hari belum cukup dapat melukiskan apa yang dialami jiwanya. Karena dalam puisi itu belum cukup dapat melukiskan apa yang dialami jiwanya. Karena dalam puisi itu belum cukup bila hanya mengemukakan maksudnya saja, yang dikehendaki penyair adalah supaya siapa saja yang membaca puisinya dapat turut merasakan dan mengalami seperti apa yang dialami dan dirasakan penyair dalam puisinya. Pilihan kata berguna untuk membedakan nuansa makna dan gagasan yang ingin disampaikan dan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa sebuah puisi. Dengan memilih kata yang tepat berarti memfungsikan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan penulis pada saat menciptakan puisinya. Dalam memilih kata-kata yang tepat dan untuk menimbulkan makna serta gambaran yang jelas penyair harus mengerti denotasi dan konotasi sebuah kata. Hal ini disebabkan karena penyair berbeda dari penyair dari penyair lainnya (karya sastra lainnya). Dalam menentukan pilihan kata yang tepat sering terjadi pergumulan dalam diri penyair, bagaimana ia memilih kata-kata yang tepat, yang mengandung arti sesuai dengan maksud puisinya baik dalam arti denotatif maupun konotatif seperti dikatakan di atas. Hal ini dilakukan untuk menimbulkan gambaran yang jelas pada imajinasi pembacanya maupun pada makna puisinya. Seperti dikatakan di atas puisi memiliki makna masing-masing. Namun secar umum makna kata dalam puisi digolongkan menjadi dua makna; konotasi dan denotasi. Makna denotasi artinya makna yang menunjuk pada arti sebenarnya dalam kamus, sedangkan makna denotasi artinya kata yang memiliki kemungkinan makna lebih dari satu. Namun dalam puisi (karya sastra) sebuah kata tidak hanya mengandung makna denotasi saja. Hendaknya disadari bahwa kata dalam puisi lebih bersifat konotatif artinya memiliki kemungkinan makna yang lebih dari satu. Kata-kata dalam puisi dipilih dengan mempertimbangkan berbagai aspek estetis dan juga puitis artinya mempunyai efek keindahan yang berbeda dari kata-kata yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari. Maka kata-kata yang dipilih penyair bersifat absolut dan tidak bisa diganti. Jika diganti akan mengganggu kompisisi dan daya magis dari puisi itu sendiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pemilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana yang diusahakan secermat dan seteliti mungkin, dengan mempertimbangkan arti sekecil-kecilnya baik makna denotatif, maupun makna konotatif, sehingga mampu mempengaruhi imajinasi pembacanya. Jadi diksi selain penting juga merupakan sebagian dari ciri khas seorang penyair. Karena di antara penyair yang satu dengan penyair yang lain berbeda dalam pemilihan diksi. Maka jelaslah bahwa diksi itu sudah menjadi satu dengan penyairnya. Sehingga penggunaan diksi dalam puisi kita seakan bisa mengenal orangnya (penyairnya) atau namanya. Kecakapan seorang penyair menggunakan diksi akan membangkitkan imaji pada pembacanya. b. Pengimajian (Imaji) Semua penyair ingin menyuguhkan pengalaman batin yang pernah dialaminya kepada para pembacanya melalui karyanya. Salah satu usaha untuk memenuhi keinginan tersebut ialah dengan pemilihan serta penggunaan kata-kata dalam puisinya. Ada hubungan yang erat antara pemilihan kata-kata, pengimajian dan kata konkret, di mana diksi yang dipilih harus menghasilkan dan karena itu kata-kata menjadi lebih konkret seperti yang kita hayati dalam penglihatan, pendengaran atau cita rasa. Pengimajian dibatasi dengan pengertian kata atau susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris seperti penglihatan, pendengaran dan perasaan. Pilihan serta penggunaan kata-kata yang tepat dapat memperkuat serta memperjelas daya bayang pikiran manusia dan energi tersebut dapat mendorong imajinasi atau daya bayang kita untuk menjelmakan gambaran yang nyata. Dengan menarik perhatian kita pada beberapa perasaan jasmani sang penyair berusaha membangkitkan pikiran dan perasaan para penikmat sehingga mereka menganggap bahwa merekalah yang benar-benar mengalami peristiwa jasmaniah tersebut. Dalam karyanya, sang penyair berusaha sekuat tenaga dan sekuat daya dengan pilihan kata dan jalinan kata agar pembacanya dapat melihat, merasakan, mendengar seperti apa yang dilukiskan penyair melalui fantasinya (imajinya). Dengan jalan demikian penyair dapat menarik perhatian pembaca bahkan bisa meyakinkannya terhadap realitas dari segala sesuatu yang digambarkannya itu. Imaji bisa muncul pada diri seseorang, apabila seseorang itu mau memikirkan dan mengimajinasikan sesuatu yang dibacanya melalui perasaan. Sebab semua manusia mengalami dan melihat apa yang ada di dunia ini melalui perasaannya. Jika kita pergi ke tepi pantai, kita melihat air laut dan pasir putih. Kita merasakan asinnya air garam. Kita merasakan panasnya matahari di kepala kita dan pasir panas di telapak kaki kita. Kita mendengar deburan ombak, kita dapat merasakan dinginnya, asinnya air laut. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa kita menikmati semuanya itu melalui pengalaman yang ada pada rasa kita. Jika kita kehilangan atau kekurangan rasa itu, semua hal di atas tidak akan dapat kita rasakan dan nikmati. Demikian pula halnya dengan penyair pada saat menciptakan puisi. Dengan serangkaian kata penyair berusaha memunculkan daya imajinasi dalam puisinya sehingga pembaca dapat memunculkan apa yang disampaikan penyair dalam puisinya ke dalam pikirannya dengan perasaan. Segala yang dirasai atau dialami secara imajinatif inilah yang biasa dikenal dengan istilah imagery atau imaji atau pengimajian. Bila seseorang membaca sebuah puisi yang melukiskan indahnya suasana pantai di pagi hari dan di saat senja datang. Maka yang muncul dalam imajinasi kita adalah ombang yang saling berkejaran, angin yang berhembus sejuk, kerlip-kerlip pasir pantai yang terkena sinar matahari menambah indahnya suasana pantai. Tidak terasa panorama pantai berubah menjadi senja. Sementara matahari tak bosannya menyengat kulit sampai hitam legam. Imajinasi ini muncul karena kita menggunakan perasaan. Tanpa perasaan semua hal di atas tidak akan dapat kita rasakan. Pengimajian ditandai dengan penggunaan kata kongkrit yang khas. Effendi menyatakan bahwa pengimajian dalam sajak dapat dijelaskan sebagai usaha penyair untuk menciptakan atau menggugah timbulnya imaji dalam diri pembacanya, sehingga pembaca tergugah untuk menggunakan mata hati untuk melihat benda-benda, warna, dengan kelingan hati untuk melihat benda-benda, warna dengan teling hati mendengar bunyi-bunyian, dan dengan perasaan hati kita menyentuh kesejukan dan keindahan benda dan warna Hal yang dilukiskan dalam imaji dapat kita hayati secara nyata selama kita sungguh-sungguh membaca dan memahami isi dan makna sebuah puisi. Rahmat Djoko Pradopo menyatakan imaji adalah gambaran pikiran dan bahasa yang menggambarkannya. Berdasarkan uraian dan pendapat di atas dapat disimpulkan pengimajian adalah susunan kata-kata yang dapat mengungkapkan pengalaman sensoris di mana pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, merasakan seperti apa yang dilihat, didengar dan dirasakan penyair dalam puisinya secara imajinatif melalui pengalaman dan rasa kita. Dalam puisi kita kenal bermacam-macam (gambaran angan) yang dihasilkan oleh indera pengihatan, pendengaran, pengecapan, rabaan, penciuman, pemikiran dan gerakan. Selanjutnya terdapat juga imaji penglihatan (visual), imaji pendengaran (auditif) dan imaji cita rasa (taktil). Semua imaji di atas bila dijadikan satu, secara keseluruhan dikenal beberapa macam imajinasi, yaitu: a) Imajinasi Visuil, yakni imajinasi yang menyebabkan pembaca seolah-olah seperti melihat sendiri apa yang dikemukakan atau diceritakan oleh penyair. b) Imajinasi Auditory, yakni imajinasi yang menyebabkan pembaca seperti mendengarsendiri apa yang dikemukakan penyair. Suara dan bunyi yang dipergunakan tepat sekali untuk melukiskan hal yang dikemukakan, hal ini sering menggunakan kata-kata onomatope. c) Imajinasi Articulatory, yakni imajinasi yang menyebabkan pembaca seperti mendengar bunyi-bunyi dengan artikulasi-artikulasi tertentu pada bagian mulut waktu kita membaca sajak itu seakan-akan kita melihat gerakan-gerakan mulut membunyikannya, sehingga ikut bagian-bagian mulut kita dengan sendirinya. d) Imajinasi Olfaktory, yakni imajinasi penciuman atau pembawaan dengan membaca atau mendengar kata-kata tertentu kita seperti mencium bau sesuatu. Kita seperti mencium bau rumput yang sedang dibakar, kita seperti mencium bau tanah yang baru dicangkul, kita seperti mencium bau bunga mawar, kita seperti mencium bau apel yang sedap dan sebagainya. e) Imajinasi Gustatory, yakni imajinasi pencicipan. Dengan membaca atau mendengar kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu kita seperti mencicipi suatu benda yang menimbulkan rasa asin, pahit, asam dan sebagainya. f) Imajinasi Faktual, yakni imajinasi rasa kulit, yang menyebabkan kita seperti merasakan di bagian kulit badan kita rasanya nyeri, rasa dingin, atau rasa panas oleh tekanan udara atau oleh perubahan suhu udara. g) Imajinasi Kinaestetik, yakni imajinasi gerakan tubuh atau otot yang menyebabkan kita merasakan atau melihat gerakan badan atau otot-otot tubuh. h) Imajinasi Organik, yakni imajinasi badan yang menyebabkan kita seperti melihat atau merasakan badan yang capai, lesu, loyo, ngantuk, lapar, lemas, mual, pusing dan sebagainya. Imaji-imaji di atas tidak dipergunakan secara terpisah oleh penyair melainkan dipergunakan bersama-sama, saling memperkuat dan saling menambah kepuitisannya c. Kata Konkret Untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata-kata harus diperkonkret. Maksudnya adalah bahwa kata-kata itu dapat mengarah pada arti secara keseluruhan. Seperti halnya pengimajian, kata yang diperkonkret erat kaitannya dengan penggunaan bahasa kiasan dan lambang. Jika seorang penyair mahir dalam memperkonkret kata-kata, maka pembaca seolah dapat melihat, mendengar, atau merasa seperti apa yang dilukiskan oleh penyair. Sedangkan yang dimaksud dengan kata konkret sendiri ialah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama tetapi secara konotatif tidak sama karena disesuaikan dengan kondisi dan situasi pemakainya. Misalnya pemakaian kata-kata senja, senyap, camar, bakau, teluk benang raja dalam sajak Amir Hamzah dalam “Berdiri Aku” benar-benar merupakan kata yang sesuai untuk mendukung makna dari puisinya. Dengan kata yang diperkonkret makin memperjelas gagasan penyair dengan begitu pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa, perasaan, keadaan yang dialami penyair pada saat menciptakan puisinya. Misalnya puisi yang berjudul : “Gadis Peminta-minta”. Untuk melukiskan gadis itu benar-benar seorang pengemis, gembel maka penyair menggunakan kata-kata gadis kecil berkaleng kecil lukisan itu lebih konkret dari pada gadis peminta ataupun gadis miskin begitu saja. Jadi yang dimaksud konkret adalah kata yang dapat menyarankan kepada arti yang menyeluruh, dengan demikian pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa, keadaan, maupun sesuatu yang digambarkan penyair sehingga pembaca dapat memahami arti puisi. d. Bahasa Figuratif Penyair menggunakan bahasa yang bersusun-susun atau berpigura sehingga disebut bahasa figuratif. Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatis artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk menyatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengunkapkan makna kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang. Bahasa kias merupakan wujud penggunaan bahasa yang mampu mengekspresikan makna dasar ke asosi lain. Kiasan yang tepat dapat menolong pembaca merasakan dan melihat seperti apa yang dilihat atau apa yang dirasakan penulis. Seperti yang diungkapkan Rahmad Djoko Pradopo bahwa kias dapat menciptakan gambaran angan/ citraan(imagery) dalam diri pembaca yang menyerupai gambar yang dihasilkan oleh pengungkapan penyair terhadap obyek yang dapat dilihat mata, saraf penglihatan, atau daerah otak yang bersangkutan. Bahasa figuratif dipandang lebih efektif untuk menyatakan apa yang dimaksudkan penyair karena: (1) Bahasa figuratif mampu menghasilkan kesenangan imajinatif, (2) Bahasa figuratif dalah cara untuk menghasilkan imaji tambahan dalam puisi sehingga yang abstrak menjadi kongret dan menjadikan puisi lebih nikmat dibaca, (3) Bahasa figuratif adalah cara menambah intensitas, (4) Bahasa Figuratif adalah cara untuk mengkonsentrasikan makna yang hendak disampaikan dan cara menyampaikan sesuatu yang banyak dan luas dengan bahasa yang singkat. Untuk memahami bahasa figuratif ini, pembaca harus menafsirkan kiasan dan lambang yang konvensional maupun yang nonkonvensional. Menurut uraian di atas bahasa figuratif adalah cara yang dipergunakan oleh penyair untuk membangkitkan dan menciptakan imagery dengan mempergunakan gaya bahasa, gaya perbandingan, gaya kiasan, gaya pelambang sehingga makin jelas makna atau lukisan yang hendak dikemukakan penyair melalui puisinya. Bahasa kias yang biasa terdapat dalam puisi: 1. Perbandingan/ perumpamaan (simile) Perbandingan atau perumpamaan (simile) ialah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal yang lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, bak, semisal, seumpama, laksana dan kata-kata pembanding lainnya. 2. Metafora Bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak mempergunakan kata-kata pembanding seperti bagai, laksana dan sebagainya. Metafora melihat sesuatu dengan perantaraan benda yang lain. Metafora ini menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga denan yang lain yang sesungguhnya tidak sama. 3. Personifikasi Kiasan ini mempersamakan benda dengan manusia. Benda-benda mati dibuat dapat berbuat, berfikir dan sebagainya. Seperti halnya manusia dan banyak dipergunakan penyair dulu sampai sekarang. Personifikasi membuat hidup lukisan di samping itu memberi kejelasan beberan,memberikan bayangan angan yang konkret. 4. Hiperbola Kiasan yang berlebih-lebihan. Penyair merasa perlu melebih-lebihkan hal yang dibandingkan itu agar mendapat perhatian yang lebih seksama dari pembaca. 5. Metonimia Bahasa kiasan yang lebih jarang dijumpai pemakaiannya. Metonimia ini dalam bahasa Indonesia sering disebut kiasan pengganti nama. Bahasa ini berupa penggunaan sebuah atribut sebuah obyek atau penggunaan sesuatu yang sangat dekat hubungannya dengan mengganti obyek tersebut. 6. Sinekdoki (Syneadoche) Bahasa kiasan yang menyebutkan sesuatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal itu sendiri. Sinekdoke ada dua macam : - Pars Prototo : sebagian untuk keseluruhan - Totum Proparte : keseluruhan untuk sebagian 7. Allegori Cerita kiasan ataupun lukisan kiasan. Cerita kiasan atau lukisan kiasan ini mengkiaskan hal lain atau kejadian lain. Perlambangan yang dipergunakan dalam puisi: a. Lambang warna b. Lambang benda : penggunaan benda untuk menggantikan sesuatu yang ingin diucapkan. c. Lambang bunyi : bunyi yang diciptakan penyair untuk melambangkan perasaan tertentu. d. Lambang suasana : suasana yang dilambangkan dengan suasana lain yang lebih konkret. e. Versifikasi (Rima, Ritma dan Metrum. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk membentuk musikalisasi atau orkestrasi sehingga puisi menjadi menarik untuk dibaca. Dalam puisi banyak jenis rima yang kita jumpai antara lain: a) Menurut bunyinya :  Rima sempurna bila seluruh suku akhir sama bunyinya  Rima tak sempurna bila sebagian suku akhir sama bunyinya  Rima mutlak bila seluruh bunyi kata itu sama  Asonansi perulangan bunyi vokal dalam satu kata  Aliterasi : perulangan bunyi konsonan di depan setiap kata secara berurutan  Pisonansi (rima rangka) bila konsonan yang membentuk kata itu sama, namun vokalnya berbeda. b) Menurut letaknya :  Rima depan : bila kata pada permulaan baris sama  Rima tengah : bila kata atau suku kata di tengah baris suatu puisi itu sama  Rima akhir bila perulangan kata terletak pada akhir baris  Rima tegak bila kata pada akhir baris sama dengan kata pada permulaan baris berikutnya  Rima datar bila perulangan itu terdapat pada satu baris. c) Menurut letaknya dalam bait puisi :  Rima berangkai dengan pola aabb, ccdd……….  Rima berselang dengan pola abab, cdef……  Rima berpeluk dengan pola abba, cddc……..  Rima terus dengan pola aaaa, bbbb……..  Rima patah dengan pola abaa, bcbb……  Rima bebas : rima yang tidak mengikuti pola persajakan yang disebut sebelumnya  Efoni kombinasi bunyi yang merdu dan indah untuk menggambarkan perasaan mesra, kasih sayang, cinta dan hal-hal yang menggembirakan.  Kakafoni kombinasi bunyi yang tidak merdu, parau dan tidak cocok untuk memperkuat suasana yang tidak menyenangkan, kacau, serba tak teratur, bahkan memuakkan. Ritma, pertentangan bunyi, tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan. Ritma terdiri dari tiga macam, yaitu: a) Andante : Kata yang terdiri dari dua vokal, yang menimbulkan irama lambat b) Alegro : Kata bervokal tiga, menimbulkan irama sedang c) Motto Alegro : kata yang bervokal empat yang menyebabkan irama cepat. Metrum, perulangan kata yang tetap bersifat statis. Nama metrum didapati dalam puisi sastra lama. Pengertian metrum menurut Pradopo adalah irama yang tetap, pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu. Peranan metrum sangat penting dalam pembacaan puisi dan deklamasi. Ada bermacam tanda yang biasa diberikan pada tiap kata. Untuk tekanan keras ditandai dengan ( / ) di atas suku kata yang dimaksudkan, sedangkan tekanan lemah diberi tanda ( U ) di atas suku katanya. e. Tipografi Salah satu ciri yang membedakan puisi dengan karya sastra lain pada bentuk tulisannya atau tata wajah. Melalui indera mata tampak bahwa puisi tersusun atas kata-kata yang membentuk larik-larik puisi. Larik-larik itu disusun ke bawah dan terikat dalam bait-bait. Banyak kata, larik maupun bait ditentukan oleh keseluruhan makna puisi yang ingin dituliskan penyair. Dengan demikian satu bait puisi bisa terdiri dari satu kata bahkan satu huruf saja. Dalam hal cara penulisannya puisi tidak selalu harus ditulis dari tepi kiri dan berakhir di tepi kanan seperti bentuk tulisan umumnya. Susunan penulisan dalam puisi disebut tipografi. Struktur fisik puisi membentuk tipografi yang khas puisi. Tiprografi puisi merupakan bentuk visual yang bisa memberi makna tambahan dan bentuknya bisa didapati pada jenis puisi konkret. Tipografi bentuknya bermacam-macam antara lain berbentuk grafis, kaligrafi, kerucut dan sebagainya. Jadi tipografi memberikan ciri khas puisi pada periode angkatan tertentu.

TUGAS BAHASA INDONESIA CONTOH PANTUN DAN SYAIR


Pantun 1. Lari menculat terburu-buru Daun jati dimakan ulat Tegakkan sholat lima waktu Agar selamat dunia akhirat Maknanya: Rajin-rajinlah mengerjakan sholat lima waktu agar selamat di dunia juga di akhirat 2. Pinang muda dibelah dua Anak burung mati di sawah Dari muda sampai ke tua Ajaran baik jangan diubah Maknanya: Ajaran-ajaran dari orang muda sampai orang tua yang baik dan bermanfaat janganlah diubah Syair 1. Jaga rasa cintamu dengan taqwa Itulah jalan terbaik menuju bahagia Kelak dirimu akan bersyukur karena-Nya Ayo mulai saat ini setia, jujur dan taqwa Maknanya: berlakulah setia, jujur, dan taqwa kepada Allah maka kelak kau akan hidup bahagia di surga 2. Untuk hari esok yang penuh haru Takkan ada putus asa di benakmu Raih semua cita lupakan masa lalu Itulah niat di hati terpatri selalu Maknanya: janganlah putus asa untuk meraih cita-citamu, dan niatlah dengan sungguh- sungguh agar hari esokmu penuh dengan kebahagiaan

KUMPULAN SOAL IMIA KONFIGURASI ELEKTRON BESERTA JAWABANNYA


Isotop 31P15 mempunyai jumlah proton, elektron, dan neutron berturut-turut adalah .... Isotop of 31P15 has the number of protons, electrons and neutrons in succession is .... a. 15, 16, 31 d. 15, 16, 15 b. 15, 15, 31 e. 31, 15, 16 c. 15, 15, 16 Penyelesaian 31P15 p = Z = 15 n = A-Z Z=15 e = Z = 15 = 31-15 A=31 = 16 » jumlah proton, elektron, dan neutron adalah 15, 15, 16 (c) Beberapa isotop masing-masing 18O8 dan 16O8 memiliki kelimpahan 40% dan 60% secara berurutan. Massa atom relatif dari O adalah .... These of isotopes each 18O8 and 16O8 have the abundance 40% and 60% consecutively. The atomic relative mass of O is .... 15,8 16 16,8 17 17,8 Penyelesaian ArX = ( %1 . A1 ) + ( %2 . A2 ) ArO = ( 40% . 18 ) + ( 60% . 16 ) ArO = 7,2 + 9,6 ArO = 16,8 (c) Diketahui di alam terdapat 59,98% isotop . Bila Ar Cl 36,2 dan Cl mempunyai 2 isotop, maka nomor massa isotop yang lain adalah …. Given that in this world there is 59,98% isotope. If Ar Cl 36,2 and Cl has 2 isotope, so the mass number of the other isotope is …. 32 d. 35 33 e. 36 34 Penyelesaian Cl1 = 59,98% A1 = 36,2 Cl2 = (100 – 59,98)% = 40,02 % A2 = …? Ar Cl = (%1 . A1) + (%2 . A2) 36,2 = (59,98%. 37) + (40,02%. A2) 36,2 = (22,19926) + (40,02%. A2) A2 ¬ = 35,001 35,001 dibulatkan menjadi 35 sehingga Nomor massa isotop yang lain adalah 35 (d) Massa rata-rata 1 unsur atom X adalah 2,66 × 1023 gram. Bila massa 1 atom C12 adalah 1,99 × 1023 gram, maka massa atom relatif unsur X adalah .... The average mass of 1 X atomic unsure is 2,66 × 1023 grams. If the mass of 1 C12 atom is 1,99 × 1023 grams, so the relative atomic mass of X is .... 13,366 d. 31,92 16,018 e. 23,88 17,47 Penyelesaian ArX= ( -¦m X)/(1/12 mC-12) ArX= (2,66 × 10'23 )/(1/12 1,99 × 10'23) ArX=16,018 (b) Jika massa atom relatif hidrogen sama dengan 1 dan massa atom relatif oksigen 16, maka massa molekul relatif dari H2O adalah .... If the relative atomic mass of hidrogen is 1 and the relative atomic mass of oxygen is 16, so the relative molecule mass of H2O is .... 18 d. 21 19 e. 22 20 Penyelesaian ArH = 1 ArO = 16 MrH2O = 2.ArH + 1.ArO = 2.1 + 1.16 = 2 + 16 = 16 (a) Karbon mempunyai isotop C-12 (98,892%) dan C-13 (1,108%). Berapakah massa atom relatif rata-rata dari isotop karbon? Carbon has C-12 (98,892%) and C-13 (1,108%) of isotop. How the average relative atomic mass of the carbon isotop? Penyelesaian ArC = ( %1 . A1 ) + ( %2 + A2 ) ArC = (0,98892 . 12) + (0,01108 . 13) ArC = 11,86704 + 0,14404 ArC = 12,011 Jadi, massa atom relatif rata-rata dari isotop karbon tersebut adalah 12,011 Massa atom relatif unsur X = 16. Berapakah massa 1 atom unsur itu, bila massa 1 atom C-12 = 2 × 1023 ? The relative atomic mass of X = 16. How the mass of 1X atomic unsure, if the mass of 1 C-12 atom is 2 × 1023? Penyelesaian ArX= ( -¦m X)/(1/12 mC-12) 16 = ( -¦m X )/(1/12 2 × 10'23) -¦m X=16 ×1/12 2 × 10'23 -¦m X=2,66 × 10'23 Tentukan massa molekul relatif dari NaHCO3 jika diketahui ArC = 12, ArNa = 23, ArH = 1, dan ArO = 16 ! Definite the relative molecule mass of NaHCO3 if given that ArC =12, ArNa = 23, ArH = 1, and ArO = 16! Penyelesaian ArC = 12 ArNa = 23 ArH = 1 ArO = 16 Mr NaHCO3 = 1.ArNa + 1.ArH + 1.ArC + 3.ArO = 1.23 + 1.1 + 1.12 + 3.16 = 23 + 1 + 12 + 48 = 84 Jika dimisalkan massa 1 atom oksigen adalah 2,6505 × 1023 gram, berapakah massa atom relatif oksigen? Assuming mass of 1 atom oxygen is 2,6505 × 1023 gram, how much is the atomic relative mass of oxygen? Penyelesian ArO = ( -¦m O)/(1/12 mC-12) ArO = (2,6505 × 10'23 )/(1/12 2 × 10'23) ArO = 15, 903 Seng mempunyai dua macam isotop, yaitu 65Zn30 sebanyak 60% dan 66Zn30 sebanyak 40%. Tentukan massa atom relatif untuk Zn. Zinc has 2 types of isotopes, which are 65Zn30 (60%) and 66Zn30 (40%). Calculate atomic relative mass for Zn! Penyelesaian ArZn = %1 . A1 + %2 . A2 ArZn = 60% . 65 + 40% . 66 ArZn = 39 + 26,4 ArZn = 65,4

KUMPULAN SOAL KONFIGURASI ELEKTRON KIMIA BESERTA JAWABANNYA I


1. Isotop 11Na terdiri dari …. a. 11 p, 12 e, 23 n d. 12 p, 12 e, 11 e b. 11 p, 11 e, 23 n e. 23 p, 23 p, 12 n c. 11 p, 11 e, 12 n In English  11Na isotopes consist of .... a. 11 p, 12 e, 23 n d. 12 p, 12 e, 11 e b. 11 p, 11 e, 23 n e. 23 p, 23 p, 12 n c. 11 p, 11 e, 12 n 2. Konfigurasi electron unsure X adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5. Unsur tersebut terletak pada… a. Golongan IIIA, periode 5 d. Golongan VIA, periode 5 b. Golongan VIIA, periode 3 e. Golongan IIIA, periode 4 c. Golongan VA, periode 3 In English  Electron configuration is 1s2 2s2 elements X 2P6 3S2 3P5. Elements is located at ... a. Group IIIA, a period of 5 d. VIA Group, the 5 b. Group VIIA, period 3 e. Group IIIA, period 4 c. Group VA, period 3 3. Jumlah electron valensi unsure Xe dengan nonor atom 54 adalah… a.8 d.5 b.7 e.4 c.6 In English  The number of valence electrons of an element with atomic number 54 Xe is ... A.8 D.5 B.7 E.4 C.6 4. Unsur mempunyai 18 p dan 22 n, maka dalam system periodic terletak pada a. Golongan IIIA, periode 4 d. Golongan VIA, periode 4 b. Golongan IIIA, periode 3 e. Golongan VIA, periode 3 c. Golongan VIIIA, periode 3 In English  Element has 18 p and 22 n, then the periodic system lies in… a. Group IIIA, a period of 4 d. VIA Group, period 4 b. Group IIIA, Period 3 e. VIA Group, Period 3 c. Group VIIIA, period 3 5. Unsur V,W,X,Y,Z berturut turut mempunyai nomor atom 2,3,8,13,16. Pasangan unsure yang berada dalam satu golongan adalah… a.W dan Z c. X dan Z e. V dan Y b. X dan Y d. V dan Y In English  Element V, W, X, Y, Z have consecutive atomic numbers 2,3,8,13,16. Couple elements that are in a class is ... a.W and Z c. X and Z e. V and Y b. X and Y d. V and Y Essay,, 1. Konfigurasi elektron dari kromium yang memiliki nomer atom 24? 2. Konfigurasi elektron ion Cr 3+ 3. Tentukan letak kromium dalam sistem periodik 4. Apa yang dimaksud dengan elektron valensi?? 5. Berapakah elekron valensi unsur dengan nomor atom 15 In english, 1.Electron configuration of chromium atoms with number 25? 2. Electron configuration of Cr 3 + ions 3. Determine the location of chromium in the periodic system 4. What is a valence electrons?? 5. What elekron valence element with atomic number 15 Jawaban.. 1. konfigurasi electron, 11 Na, = 2, 8, 1 Mempunyai proton 11, Mempunyai electron 11, Dan mempunyai massa 23, sehingga neutron = masa – proton = 23 – 11 = 12 • Jawaban “ C “ = 11 p, 11 e, 12 n 2. Konfigurasi elektronya, Sb 51 = 2, 8, 18, 18, 5 Jumlah kulit atomnya, ada 5 Jumlah electron valensinya, bernilai 5. Jadi,, unsure tersebut terletak di golongan VI A, dan pada periode ke-5 • Jawaban “ C “ Group VA, period 3 3. Konfigurasi electron, X 54 = 2, 8, 18, 18, 8 Electron Valence = 8 • Jawaban “A” 8 4. 18 p, 22 n, Nomer atom = proton = electron X = 18 = 18 Massa atom = proton + neutron X = 18 + 22 X = 40 Konfgurasi electron, Ar 18 = 2, 8, 8 Periode 3 Gologan VIII • Jawaban, “ C “ Group VIIIA, period 3 5. V2, W3, X8, Y13, Z16. V 2 = Golongan VIII ( 2 ) W 3 = Golongan I ( 2, 1 ) X 8 = Golongan VI ( 2, 6 ) Y 13 = Golongan III ( 2, 8, 3 ) Z 16 = Golongan VI ( 2, 8, 6 ) Jadi, yang berada dalam satu golongan adalah “X” dan “Z” pada Golongan VI • Jawaban “ C “ X dan Z Essay… 1. Konfigurasi elektron, Cr 24 = 2, 8, 8, 6, 2. Konfigurasi ion Cr 3+, E = Z – (charge) E = 24 – 3 E = 21 3. Kulit terluar = 6  Golongan VI B Jumlah kulit = 4  Periode 4 4. Elektron yang dapat di gunakan untuk membentuk ikatan Kimia. Untuk unsur-unsur golongan utama, elektron valensinya adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar, 5. Konfigurasinya, X 15 = 2, 8, 5, Elektron valensinya, “ 5 ”

PENGERTIAN SEJARAH MENURUT PARA AHLI

1.Menurut W.J.S Poerwodarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia : Sejarah mengandung 3 pengertian, yaitu : * Kesusasteraan lama, sislsilah, dan asal usul * Kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau * Ilmu pengetahuan 2.Menurut Abramowitz (Burher, 1970:42) "history as a chronology of events" yang berarti bahwa sejarah merupakan sebuah kronologi atas suatu kejadian. 3. Menurut Sunnal dan Haas (1993: 278) "history is a chronological study that interprets and gives meaning to events and applies systematic methods to discover the truth" yang berarti: sejarah merupakan studi kronologis yang menafsirkan dan memberikan arti peristiwa dan berlaku metode sistematis untuk menemukan kebenaran. 4. Menurut Costa (Burger, 1970: 44) sejarah dapat didefinisikan sebagai "record of the whole human experience". Dimana pada hakikatnya sejarah merupakan catatan seluruh pengalaman, baik secara individu maupun kolektif bangsa/nationdimasa lalu tentang kehidupan umat manusia. 5. Menurut Cleveland (Burger, 1970; 46) "history is viewed as a mean by which to understand human life" yang berarti bahwa sejarah itu dipandang sebagai maksud untuk memahami kehidupan manusia. 6. Menurut Bernheim (seorang sejarawan Jerman) sejarah adalah sebuah ilmu yang menelusuri serta menempatkan peristiwa- peristiwa tertentu dalam waktu dan ruang mengenai perkembangan manusia, baik secara perorangan maupun kolektif, sebagai mahluk sosial dalam hubungan sebab dan akibat, lahir maupun batin. 7. Menurut henri Pirenne Iseorang sejarawan Perancis) mengartikan sejarah sebagai cerita tentang peristiwa-peristiwa dan tindakan-tindakan manusia yang hidup dalam masyarakat. 8. Menurut Sartono Kartodirdjo sejarah dapat didefinisikan sebagai berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif di masa lampau. Setiap pengungkapannya dapat dipandang sebagai suatu aktualisasi atau pementasan pengalaman masa lampau. Menceritakan suatu kejadian ialah cara membuat hadir kembali (dalam kesadaran) peristiwa tersebut dengan pengungkapan verbal. 9. Menurut Daniel dan Banks (1996: 6) Daniel berpendapat: bahwa sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia. Sedangkan Banks berpendirian bahwa semua kejadian di masa lalu adalah sejarah dan sejarah adalah sebagai aktualitas. 10. Menurut Carr (1982: 30) Menyebutkan bahwa "history is a continuous process of interaction between the historian and his facts, and undending dialogue between the present and the past" yang berarti bahwa sejarah merupakan proses berkesinmbungan dari interaksi antara sejarawan dan fakta-fakta serta dialog antara masa kini dan masa lalu. 11. Pengertian Sejarah Menurut Shefer Sejarah adalah peristiwa yang telah lalu dan benar-benar berterjadi. 12. Pengertian Sejarah Menurut M Yamin Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. 13. Pengertian Sejarah Menurut Robert V. Daniels Sejarah adalah memori pengalaman manusia 14. Pengertian Sejarah Menurut J. Banks Semua peristiwa masa lalu adalah sejarah (sejarah sebagai aktualitas). Sejarah dapat membantu siswa untuk memahami perilaku manusia dalam, tujuan masa kini dan masa depan yang baru (untuk studi sejarah). 15. Pengertian Sejarah Menurut Gustafson, 1955 Sejarah merupakan puncak gunung pengetahuan manusia dari mana perbuatan generasi kita mungkin scan dan dipasang ke dalam dimensi yang tepat